Apakah hewan juga bermimpi saat tidur? Jawabannya adalah "iya,
mereka juga bermimpi". Pernahkah anda yang memiliki hewan peliharaan
seperti kucing atau anjing memperhatikan hewan peliharaan anda tersebut
melalukan gerakan mencakar, menendang atau berlari saat tengah tertidur.
Itulah bukti bahwa mereka pun bisa bermimpi layaknya manusia. Ada
beberapa jenis hewan yang disebutkan memiliki fase tidur dan bisa
bermimpi layaknya manusia, yaitu domba, aye, lembu jantan, anjing, dan
kuda serta segala hewan yang memiliki empat kaki dan melahirkan anak
seperti yang tertulis di “The History of Animals”. Di situ juga
dijelaskan bahwa dalam tidur mereka, anjing akan menggonggong ketika
sedang bermimpi. Teori yang dinyatakan oleh Aristotle tidaklah
sepenuhnya salah meski memang teknik riset masih belum terlalu canggih.
"Hampir
seluruh hewan dengan jelas mengalami fase tidur, baik hewan yang hidup
di air, udara ataupun di darat," tulis Aristotle dalam karyanya On Sleep
and Sleeplessness.
Dalam The History of Animals, dia
menulis: "Terlihat tidak hanya manusia yang bermimpi, tetapi juga kuda,
anjing, lembu jantan; aye (sejenis lemur dari Madagaskar) dan domba
serta seluruh binatang berkaki empat yang melahirkan anak; dan anjing
menunjukkan mereka bermimpi dengan menggonggong dalam tidur mereka."
Kita
tentunya tidak bisa bertanya kepada hewan apakah mereka bermimpi,
tetapi setidaknya kita dapat mengamati bukti-bukti bahwa mereka mungkin
bermimpi. Ada dua cara yang dilakukan para ahli sains untuk memahami
tugas yang kelihatannya mustahil ini.
Pertama, para ahli melihat
bagaimana perilaku fisik hewan selama berbagai tahapan siklus tidur.
Kedua, yaitu melihat apakah otak mereka ketika tidur bekerja serupa
dengan milik manusia.
Cerita tentang bagaimana kita bekerja
untuk menjelajahi pikiran hewan-hewan yang tidur itu dimulai pada
1960an. Kembali ke masa itu, laporan yang tercecer itu mulai muncul
dalam jurnal medis yang menggambarkan orang melakukan gerakan dalam
mimpi mereka. Ini membuat penasaran, karena selama tidur yang disebut
dengan tidur REM (gerakan mata yang cepat), biasanya otot kita lumpuh.
Para peneliti menyadari bahwa keadaan yang sama pada hewan memungkinan mereka untuk memeriksa bagaimana hewan bermimpi.
Pada
1965, peneliti dari Prancis Michel Jouvet dan J F Delorme menemukan
bahwa memindahkan sebuah bagian dari batang otak, yang disebut selaput,
dari otak seekor kucing mencegahnya menjadi lumpuh ketika dalam kondisi
REM. Para peneliti menyebut kondisi "REM tanpa atonia (relaksasi otot)"
atau REM-A. Alih-alih berbaring dengan diam, kucing itu berjalan dan
berperilaku secara agresif. Ini menandakan mereka memimpikan aktivitas
ketika mereka bangun. Dan penelitian sejak lama telah mengungkap tingkah
laku yang serupa. Menurut neurologi veterinary Adrian Morrison, yang
telah menulis sebuah kajian tentang penelitian ini, kucing dalam kondisi
REM-A akan menggerakkan kepala mereka seperti mengikuti stimulus.
Sejumlah kucing juga menunjukkan perilaku yang identik dengan serangan
predator, seperti mereka tengah menangkap tikus dalam mimpi mereka.
Aktivitas mimpi yang serupa juga terlihat pada anjing. "Aktivitas
gerakan" ketika mimpi juga ditemukan pada manusia - jika mereka
menderita sebuah kondisi gangguan perilaku tidur REM. "Memukul,
menendang, melompat, dan berlari dari tempat tidur pada waktu bermimpi,
itu manifestasi yang seringkali terjadi dan biasanya berkaitan dengan
gambaran visual," menurut International Classification of Sleep
Disorders (ICSD). Cedera sangat umum terjadi terhadap orang-orang ini
dan mereka yang tidur bersamanya, tambah ICSD.
Meski begitu
gerakan fisik ini tidak hanya satu-satunya cara untuk menjelajah ke
dalam mimpi. Saat ini, para peneliti dapat menjelajah ke dalam aktivitas
elektronika dan kimia dari sel otak hewan ketika mereka tidur, dengan
cara yang manusiawi.
Pada 2007, peneliti dari MIT Kenway Louise
dan Matthew Wilson merekam aktivitas dari sel yang merupakan bagian
dalam otak tikus yang disebut hippocampus, sebuah struktur yang dikenal
terlibat dalam sebuah formasi dan memasukannya dalam memori. Pertama,
mereka merekam aktivitas dari sel otak ketika tikus berlari dalam
labirin.
Kemudian mereka memperhatikan aktivitas dari sel otak
yang sama ketika hewan itu tidur. Louise dan Wilson menemukan pola yang
identik dari tikus pada saat berlari dan saat REM. Dengan kata lain, itu
seperti tikus-tikus itu berlari dalam labirin dalam pikiran mereka
ketika mereka tidur.
Hasil uji coba itu sangat jelas bahwa para
peneliti dapat menebak lokasi tikus yang persis sama dengan labirin
mimpi mereka dan memetakan mereka ke titik yang aktual dengan labirin
yang sebenarnya.
Ahli biologi Universitas Chicago Amish Dave dan
Daniel Margoliash melihat kedalam otak burung pipit zebra atau zebra
finch dan menemukan sesuatu yang serupa. Burung-burung ini tidak lahir
dengan melodi lagu dalam otak mereka; malahan mereka harus belajar untuk
menyanyikan lagu mereka.
Ketika mereka terbangun, sel pada
bagian otak depan burung ini yang disebut dengan robutus archistriatalis
merangsang dengan mengikuti mereka menyanyikan nada tertentu. Para
peneliti dapat menentukan nada mana yang dinyanyikan berdasarkan pola
rangsangan dari sel-sel tersebut. Dengan menyatukan potongan dari pola
elektronika dalam sel-sel itu sepanjang waktu, Dave dan Margoliash dapat
merekonstruksi seluruh lagu dari awal sampai akhir.
Kemudian,
ketika burung-burung sedang tidur, Dave dan Margoliash memantau kembali
aktivitas elektronika pada bagian otak mereka. Rangsangan dari sel-sel
tersebut tidak seluruhnya acak. Malahan, sel-sel dirangsang dengan
perintah, seperti burung tersebut menyanyikan lagu, nada demi nada. Itu
mungkin dapat dikatakan bahwa burung pipit zebra finch terdengar melatih
lagu mereka saat mereka tidur.
Apakah perilaku kucing dalam
sebuah uji coba ilmiah sesungguhnya digolongkan sebagai mimpi? Apakah
tikus-tikus yang memiliki kesadaran subyektif bahwa mereka berlari dalam
labirin di pikiran mereka ketika mereka tidur? Apakah nyanyian burung
berkicau menyadari mereka bernyanyi dalam tidur? Pertanyaan-pertanyaan
ini sulit untuk dijawab sama halnya seperti pertanyaan mengenai
kesadaran.
Ini sulit. Manusia tidak terbiasa untuk
menyadari bahwa mereka bermimpi ketika mereka bermimpi, Mungkin
psikologi dan perilaku yang tergambar dalam mimpi manusia telah diteliti
dalam kucing, tikus, burung dan hewan lainnya. Namun, apakah mahluk
hidup lain selain manusia sebenarnya dapat bermimpi masih tetap menjadi
misteri.
Sumber:
http://techno.okezone.com/read/2015/08/22/56/1200611/misteri-mimpi-hewan-ketika-tidur
http://www.bbc.com/indonesia/vert_fut/2015/08/150820_vert_fut_animals
Translate
Minggu, 16 Juli 2017
INDONESIA BANGSA YANG BESAR - softskill
Indonesia adalah negara kepulauan yang terbagi dalam provinsi 34, dengan bermacam suku dan ras menjadikan Indonesia sangat beragam namun tetap satu. Dengan banyaknya provinsi dan luasnya wilayah Indonesia membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. 34 Macam Suku dan Etnis yang Ada di Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda-beda tetapi satu jua. Perbedaan adalah pemersatu negeri ini. Inilah Indonesia. Negara kepulauan yang membentang dari Sabang sampai Merauke dengan jumlah penduduk 200 juta lebih tak lantas menjadikan Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk terbesar, jumlah penduduk Indonesia saat ini 255,993,674 jiwa yang terus meningkat dan menduduki peringkat ke-4 dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat.
Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Dua negara lainnya adalah Brasil dan Zaire.Tetapi dibandingkan dengan Brazil dan Zaire, Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah di samping memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia memiliki areal tipe indo-malaya yang luas, juga tipe oriental, australia, dan peralihannya. Selain itu, di Indonesia terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka, serta spesies endemik. Indonesia terletak pada garis 6° LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT, Indonesia terletak di daerah beriklim tropis dan dilewati oleh garis khatulistiwa. Letak ini menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Indonesia juga memiliki berbagai jenis ekosistem, seperti ekosistem perairan, ekosistem air tawar, rawa gambut, hutan bakau, terumbu karang, dan ekosistem pantai.
Jenis tumbuh-tumbuhan di Indonesia diperkirakan berjumlah 25.000 jenis atau lebih dari 10% dari flora dunia. Lumut dan ganggang diperkirakan jumlahnya 35.000 jenis. Tidak kurang dari 40% dari jenis-jenis ini merupakan jenis yang endemik atau jenis yang hanya terdapat di Indonesia dan tidak terdapat di tempat lain di dunia. enis-jenis hewan yang ada di Indonesia diperkirakan berjumlah sekitar 220.000 jenis yang terdiri atas lebih kurang 200.000 serangga (± 17% fauna serangga di dunia), 4.000 jenis ikan, 2.000 jenis burung, serta 1.000 jenis reptilia dan amphibia.
Penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia, khususnya hewan, sangat berkaitan erat dengan letak geografis Indonesia. Penyebaran hewan ini secara umum terbagi menjadi dua wilayah, yaitu kawasan timur (Benua Australia) dan kawasan barat (Benua Asia).
Dalam ekspedisinya ke Indonesia, Alfred R. Wallace (1856) menemukan perbedaan hewan di beberapa daerah di Indonesia. Jenis burung yang ada di Bali tidak dijumpai di Lombok, dan sebaliknya. Hewan yang terdapat di Sumatera, jawa, Bali, dan Kalimantan mirip dengah jenis hewan di daerah geografis Oriental (Asia), sehingga Wallace membuat garis pembatas yang dikenal dengan garis wallace yang memisahkan daerah oriental dengan daerah Australian (meliputi Papua, Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara).
Ahli zoology Jerman, Max Weber menjumpai hewan di daerah Sulawesi mirip dengah hewan di daerah Oriental dan Australian (merupakan peralihan), sehingga membuat garis pembatas yang dikenal garis weber yang membentang daerah Sulawesi ke selatan hingga kepulauan Aru.
Di Indonesia terdapat hewan dan tumbuhan endemik. Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia artinya hewan dan tumbuhan itu haya ada di Indonesia, tidak terdapat di negara lain.
Hewan endemik misalnya harimau jawa, harimau bali (sudah punah), jalak bali putih di Bali, badak bercula satu di Ujung Kulon, biturong, monyet Presbytis thomasi, tarsius, kukang, maleo hanya di Sulawesi, komodo di Pulau Komodo dan sekitarnya. Tumbuhan yang endemik terutama dari genus Rafflesia arnoldii (endemik di Sumatera Barat, Bengkulu, dan Aceh), R. borneensis (Kalimantan), R. ciliata(Kalimantan Timur), R. horsfilldii (Jawa), R. patma (Nusa Kambangan dan Pangandaran), R. rochussenii (Jawa Barat), dan R. contleyi (Sumatera bagian timur).
Indonesia kaya akan ragam seni budaya maka sudah selayaknya bagi bangsa dan masyarakat negeri ini untuk melestarikan dan menjaga ragam seni budaya yang ada di Indonesia ini. Jadi tidak mustahil jika banyak hasil cipta rasa dan karya dalam berbagai adat dan ragam seni budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ini dengan 34 Macam Suku dan Etnis yang Ada di Indonesia dan selalu dilirik oleh bangsa lain. Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional, Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dengan bermacam suku dan ras menjadikan Indonesia sangat beragam namun tetap satu dan menganut BINEKA TUNGGAL IKA , menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Masyarakat adalah "sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama" atau sekelompok individu yang memiliki kepentingan bersama dan memiliki budaya serta lembaga yang khas. Masyarakat juga bisa dipahami sebagai sekelompok orang yang terorganisasi karena memiliki tujuan bersama, sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Wujud Kebudayaan Indonesia
Adapun wujud dari kebudayaan nasional Negara Indonesia, yaitu :
a. Negara kesatuan
b. Ekonomi nasional
c. Hukum nasional
d. Bahasa nasional
Wujud Kebudayaan Daerah
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut adalah wujud-wujud dari kebudayaan daerah, yaitu :
a. Rumah Adat
1. Provinsi DI Aceh
Rumah adat Aceh berbentuk panggung. Mempunyai 3 serambi yaitu Seuramue Keu ( Serambi depan ), Rumah Inong ( serambi tengah ) dan Seurarnoe Likot ( serambi belakang ). Selain itu, ada rumah berupa lumnbung padi yang dinamakan Krong Pade atau Berandang.
2. Provinsi Sumatera Utara
Rumah adat Sumatera Utara adalah Jahu Balon, sebuah rumah pertemuan keluarga besar. Berbentuk panggung dan ruang atas untuk tempat tinggal. Pada ruang ini tak ada kamar-kamar dan biasanya 8 keluarga tinggal bersama-sama. Tempat tidur lebih tinggi daripada dapur.
3. Provinsi Sumatera Barat
Rumah adat untuk tempat tinggal di Sumatera Barat adalah Rumah Gadang. Rumah tersebut dapat dikenali dari tonjalan atapnya yang mencuat ke atas yang bermakna menjurus kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tonjolan itu dinamakan gojong yang banyaknya 4-7 buah.
4. Provinsi Riau
Rumah adat di daerah Riau bernama Selaso Jatuh Kembar. Ruangan rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk tempat tidur. Rumah adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat .
5. Provinsi Sumatera Selatan
Rumah adatnya adalah Rumah Limas.
6. Provinsi Jawa
Rumah adatnya adalah Joglo.
7. Papua
Rumah adatnya adalah Honai.
8. Provinsi Sulawesi Selatan
Rumah adatnya adalah Tongkonan (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone), Balla Lompoa (Makassar Gowa).
9. Sulawesi Tenggara
Rumah adatnya adalah Istana buton.
10. Sulawesi Utara
Rumah adatnya adalah Rumah Panggung.
11. Kalimantan Tengah
Rumah adatnya adalah Rumah Betang.
12. Provinsi Kalimantan Barat
Model rumah adat Kalimantan Barat berbentuk panggung. Bagian kolongnya tidak dipergunakan, karena tanahnya berawa-rawa. Pada kiri kanan rumah terdapat kamar-kamar dan ditengahnya merupakan ruang upacara dan pertenunan.
13. Provinsi Kalimantan Selatan
Rumah adatnya adalah Rumah Bubungan Tinggi. Bagian depan rumah berfungsi sebagai teras yang dinamakan Pelataran. Rumah ini merupakan rumah panggung dan dibawahnya untuk menyimpan padi dan sebagainya.
14. Provinsi Kalimantan Timur
Rumah adatnya adalah Rumah Lamin. Rumah itu berbentuk panggung setinggi 3 meter dan dihuni oleh 25 – 30 kepala keluarga. Halamnan rumah dihiasi oleh patung-patung Blontang, yang menggambarkan dewa-dewa sebagai penjaga rumah atau kampung.
15. Nusa Tenggara Timur
Rumah adatnya adalah Lopo.
16. Maluku
Rumah adatnya adalah Balieu (dari bahasa Portugis).
b. Tarian
Berikut adalah tarian-tarian yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jawa: Bedaya, Kuda Lumping, Reog.
2. Bali: Kecak, Barong/ Barongan, Pendet.
3. Maluku: Cakalele, Orlapei, Katreji
4. Aceh: Saman, Seudati.
5. Minangkabau: Tari Piring, Tari Payung, Tari Indang, Tari Randai, Tari Lilin
6. Betawi: Yapong
7. Sunda: Jaipong, Reog, Tari Topeng
8. Timor NTT: Likurai, Bidu, Tebe, Bonet, Pado'a, Rokatenda, Caci
9. Batak Toba & Suku Simalungun: Tortor
10. Sulawesi Selatan: Tari Pakkarena, Tarian Anging Mamiri, Tari Padduppa, Tari 4 Etnis
11. Pesisir Sibolga/Tapteng: Tari Sapu Tangan , Tari Adok , Tari Anak , Tari Pahlawan , Tari Lagu Duo , Tari Perak , Tari Payung .
12. Riau : ( Persembahan, Zapin, Rentak bulian, Serampang dua Belas )
13. lampung : ( bedana, sembah, tayuhan, sigegh, labu kayu )
c. Lagu
Berikut ini adalah beberapa lagu-lagu di daerah Indoneia, yaitu :
1. Jakarta: Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung.
2. Maluku : Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama
3. Melayu : Soleram, Tanjung Katung
4. Minangkabau : Kampuang nan Jauh di Mato, Kambanglah Bungo, Indang Sungai Garinggiang
5. Aceh : Bungong Jeumpa
6. Ampar-Ampar Pisang (Kalimantan Selatan)
7. Anak Kambing Saya (Nusa Tenggara Timur)
8. Oras Loro Malirin, Sonbilo, Tebe Onana, Ofalangga, Do Hawu, Bolelebo, Lewo Ro Piring Sina, Bengu Re Le Kaju, Aku Retang, Gaila Ruma Radha Nusa Tenggara Timur
9. Angin Mamiri (Sulawesi Selatan)
10. Anju Ahu (Sumatera Utara)
11. Apuse (Papua)
12. Ayam Den Lapeh (Sumatera Barat)
13. Barek Solok (Sumatera Barat)
14. Batanghari (Jambi)
14. Bubuy Bulan (Jawa Barat
15. Buka Pintu (Maluku)
16. Bungo Bangso (Sumatera Utara)
17. Bungong Jeumpa (Aceh)
18. Burung Tantina (Maluku)
d. Musik
Berikut adalah beberapa music yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jakarta: Keroncong Tugu
2. Melayu : Hadrah, Makyong, Ronggeng
3. Makassar : Gandrang Bulo, Sinrilik
4. Pesisir Sibolga/Tapteng : Sikambang
5. Makassar: Gandrang Bulo, Sinrilik
6. Pesisir Sibolga/Tapteng: Sikambang
7. Jawa Barat: karawitan
8. Serang Banten [pencak silat]
e. Alat musik
Berikut adalah beberapa alat music yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jawa: Gamelan, Kendang Jawa.
2. Nusa Tenggara Timur: Sasando, Gong dan Tambur, Juk Dawan, Gitar Lio.
3. Gendang Bali
4. Gendang Simalungun
5. Gendang Melayu
6. Gandang Tabuik
7. Sasando
8. Talempong
9. Calempong Kampar
10. Tifa
11. Saluang
12. Rebana
13. Bende
14. Kenong
15. Keroncong
16. Serunai
17. Jidor
18. Suling Lembang
19. Suling Sunda
20. Dermenan
f. Patung
Berikut ini adalah beberapa patung yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jawa: Patung Buto, patung Budha.
2. Bali: Garuda.
3. Irian Jaya: Asmat.
g. Pakaian
Berikut ini adalah beberapa pakaian daerah yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jawa: Batik.
2. Sumatra Utara: Ulos, Suri-suri, Gotong.
3. Sumatra Barat/ Minang: Anak Daro & Marapule.
4. Riau/ Melayu: Baju Kurung Melayu, Kebaya Laboh, Cekak Musang, Teluk Belanga
5. Sumatra Selatan : Songket
6. Lampung: Tapis
7. Kalimantan Selatan : Sasirangan
8. Nusa Tenggara Timur : Tenun Ikat
9. Bugis / Makassar : Baju Bodo dan Jas Tutup, Baju La'bu
10. Papua Timur : Manawou
11. Papua Barat : Ewer
h. Suara
Berikut ini adalah beberapa suara daerah yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jawa: Sinden.
2. Sumatra: Tukang cerita.
3. Talibun: (Sibolga, Sumatera Utara)
4. Gorontalo: (Dikili)
i. Sastra/tulisan
Berikut ini adalah beberapa sastra / tulisan daerah yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jawa: Babad Tanah Jawa, karya-karya Ronggowarsito.
2. Bali: karya tulis di atas Lontar.
3. Sumatra bagian timur (Melayu): Hang Tuah
4. Sulawesi Selatan Naskah Tua Lontara
5. Timor Ai Babelen, Ai Kanoik
j. Makanan
Berikut ini adalah beberapa makanan daerah yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Timor: Jagung Bose, Daging Se'i, Ubi Tumis.
2. Riau : Asam Pedas , Bolu Kemojo , Kue Bangkit , Lempuk Durian, Galopung, Rendang Dodo,Jangko Duyan
3. Sumatera bagian Barat: Sate Padang, Rendang
4. Sumatera bagian Selatan: Pempek Palembang, Celimpungan, Laksan
5. Jakarta: Soto Betawi
6. Jogjakarta: Gudeg
7. Jawa Timur: Rawon, Pecel
8. Gorontalo: Binde Biluhuta
9. Sulawesi Utara: Bubur Manado(Tinutuan)
10. Sulawesi Selatan: Coto Makassar, Pallubasa, Es pisang hijau
Bung Karno pernah mengatakan bahwa Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Seiring dengan perjalanan waktu, 64 tahun sudah kita menghirup kebebasan dan kemerdekan dalam segala hal berkat perjuangan para pendahulu kita yang telah rela mengorbankan segala hal, baik tenaga, harta benda maupun nyawanya.
Dari Aceh, perjuangan Teuku Umar bersama istrinya Cut Nya' Dien dan Panglima Polem dengan gagah berani berjuang mengusir penjajahan Kolonial Belanda. Belanda menyatakan perang terhadap Aceh pada 26 Maret 1873. Sebuah ekspedisi dengan 3.000 serdadu yang dipimpin Mayor Jenderal Köhler dikirimkan pada tahun 1874, namun dikalahkan tentara Aceh, di bawah pimpinan Panglima Polem dan Sultan Machmud Syah, yang telah memodernisasikan senjatanya. Köhler sendiri berhasil dibunuh pada tanggal 10 April 1873.
Ekspedisi kedua di bawah pimpinan Jenderal van Swieten berhasil merebut istana sultan. Ketika Sultan Machmud Syah wafat 26 Januari 1874, digantikan oleh Tuanku Muhammad Dawot yang dinobatkan sebagai Sultan di masjid Indragiri. Pada 13 Oktober 1880, pemerintah kolonial menyatakan bahwa perang telah berakhir. Bagaimanapun, perang dilanjutkan secara gerilya dan perang fi'sabilillah dikobarkan, di mana sistem perang gerilya ini dilangsungkan sampai tahun 1904.
Perang kembali berkobar pada tahun 1883. Pasukan Belanda berusaha membebaskan para pelaut Britania yang sedang ditawan di salah satu wilayah kekuasaan Kesultanan Aceh, dan menyerang kawasan tersebut. Belanda kali ini meminta bantuan para pemimpin setempat, di antaranya Teuku Umar. Teuku Umar diberikan gelar panglima prang besar bahkan menerima dana bantuan Belanda untuk membangun pasukannya. Ternyata dua tahun kemudian Teuku Umar malah menyerang Belanda dengan pasukan baru tersebut. Dalam perang gerilya ini Teuku Umar bersama Panglima Polem dan Sultan terus tanpa pantang mundur. Tetapi pada tahun 1899 ketika terjadi serangan mendadak dari pihak Van Der Dussen di Meulaboh Teuku Umar gugur. Tetapi Cut Nya' Dien istri Teuku Ummar siap tampil menjadi komandan perang gerilya.
Dari Minangkabau kita pasti mengenal Tuanku Imam Bonjol, yang memimpin kaum Paderi saat melawan penjajahan kolonial Belanda. Kaum Paderi adalah kaum yang menentang segala bentuk kemaksiatan seperti judi sabung ayam, minum minuman keras seperti arak, penggunaan madat atau opium dll.
Perang Paderi berlangsung tahun 1821 sampai 1837, dipicu oleh perpecahan antara kaum Paderi dengan kaum Adat pimpinan Datuk Sati yang dibantu Belanda dengan tujuan menghancurkan kaum Paderi yang saat itu dipimpin oleh Datuk Bandaro kemudian diganti Tuanku Imam Bonjol.
Perang melawan Belanda baru berhenti tahun 1838 setelah seluruh bumi Minang dikuasai oleh Belanda dan setahun sebelumnya, pada tahun 1837 Tuanku Imam Bonjol ditangkap.
Sementara di Pulau Jawa, perang melawan penjajahan Belanda terjadi dimana-mana diantaranya adalah Perang Diponegoro yang dipimpin Pangeran Diponegoro yang dibantu Sentot Ali Basyah dan berlangsung tahun 1825 sampai dengan 1830. Perang besar tersebut membuat Belanda kalang kabut, selain menguras keuangan Belanda juga menguras kekuatan pasukan Belanda.Untuk menghadapi Perang Diponegoro, Belanda terpaksa menarik pasukan yang dipakai perang di Sumatera Barat menghadapi Tuanku Imam Bonjol dalam perang Paderi untuk menghadapi Pangeran Diponegoro yang bergerilya dengan gigih. Sebuah gencatan senjata disepakati pada tahun 1825, dan sebagian besar pasukan dari Sumatera Barat dialihkan ke Jawa. Namun, setelah Perang Diponegoro berakhir (1830), kertas perjanjian gencatan senjata itu disobek, dan terjadilah Perang Padri babak kedua.
Di bumi Kalimantan, Sultan Hidayatullah II memimpin Perang Banjar melawan Belanda. Sultan Hidayatullah II berjuang bersama rakyatnya dan dibantu Pangeran Antasari, Demang Lehman, Tumenggung Gamar, Raksapati dan Kiai Puspa Yuda Negara. Namun karena kelicikan Belanda, Pangeran Hidayatullah II akhirnya ditangkap Belanda dan pada tahun 1862 diasingkan ke kota Cianjur.
Itu hanyalah catatan kecil perjuangan rakyat Indonesia dalam menentang kekuasaan penjajahan Hindia Belanda. Masih banyak lagi yang lainnya, seperti perjuangan Sisingamangaraja, Sultan Ageng Tirtayasa dari Kesultanan Banten, Sultan Hasanuddin dari Kerajaan Gowa, Untung Surapati dan lain-lain.
Yang pasti, perjuangan para pendahulu ini diikuti terus sampai jaman kemerdekaan. Perang terus berkecamuk dimana-mana demi memperjuangkan tiap jengkal tanah air dari kekuasaan asing, baik Belanda maupun Jepang. Perlawanan rakyat Indonesia tidak pernah terhenti sedetikpun, tiap lembar nyawa siap dikorbankan untuk mengecap kehidupan bebas alam kemerdekaan.
Bung Karno, Bung Hatta, Panglima Besar Jenderal Sudirman, kemudian para Jenderal yang gugur dalam peristiwa Pemberontakan G 30 S PKI, Bung Tomo, Mohammad Toha, KH Mustopha, I Gusti Ngurah Rai, Oto Iskandardinata, Jenderal AH. Nasution, Supriyadi, Chaerul Saleh, dan masih sangat banyak lagi yang lainnya adalah tokoh-tokoh Pahlawan kita yang rela berjuang sampai titik darah penghabisan.
Bangsa yang besar, adalah bangsa yang menghargai jasa para Pahlawannya. Untuk itu, kita wajib meneruskan perjuangan mereka dengan berbagai cara. Kita isi kemerdekaan ini dengan lebih bermanfaat demi kehidupan rakyat kita agar layak.
Budaya korupsi, budaya nepotisme, dan budaya-budaya lainnya seperti budaya pungutan liar kita basmi sampai keakar-akarnya. Jadikan Bangsa Indonesia sebagai Bangsa besar yang makmur, bangsa yang bermartabat, bangsa yang disegani dan dihormati bangsa lainnya, karena dengan itulah kita bisa berdiri tegak.
MERDEKA!!
Sumber:
https://www.google.com/search?q=keadilan+dalam+relaitas+kehidupan+bernegara&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab#q=penduduk+indonesia
http://nisabumkhairun.blogspot.co.id/2013/10/makalah-kebudayaan-indonesia.html
https://aslam02.wordpress.com/materi/kelas-x-2/keanekaragaman-hayati/keanekaragaman-hayati-di-indonesia/
https://agungidyaa.wordpress.com/keanekaragaman-hayati/
http://indonesiakemarin.blogspot.co.id/2009/02/bangsa-yang-besar-bangsa-yang.html
Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Dua negara lainnya adalah Brasil dan Zaire.Tetapi dibandingkan dengan Brazil dan Zaire, Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah di samping memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia memiliki areal tipe indo-malaya yang luas, juga tipe oriental, australia, dan peralihannya. Selain itu, di Indonesia terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka, serta spesies endemik. Indonesia terletak pada garis 6° LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT, Indonesia terletak di daerah beriklim tropis dan dilewati oleh garis khatulistiwa. Letak ini menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Indonesia juga memiliki berbagai jenis ekosistem, seperti ekosistem perairan, ekosistem air tawar, rawa gambut, hutan bakau, terumbu karang, dan ekosistem pantai.
Jenis tumbuh-tumbuhan di Indonesia diperkirakan berjumlah 25.000 jenis atau lebih dari 10% dari flora dunia. Lumut dan ganggang diperkirakan jumlahnya 35.000 jenis. Tidak kurang dari 40% dari jenis-jenis ini merupakan jenis yang endemik atau jenis yang hanya terdapat di Indonesia dan tidak terdapat di tempat lain di dunia. enis-jenis hewan yang ada di Indonesia diperkirakan berjumlah sekitar 220.000 jenis yang terdiri atas lebih kurang 200.000 serangga (± 17% fauna serangga di dunia), 4.000 jenis ikan, 2.000 jenis burung, serta 1.000 jenis reptilia dan amphibia.
Penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia, khususnya hewan, sangat berkaitan erat dengan letak geografis Indonesia. Penyebaran hewan ini secara umum terbagi menjadi dua wilayah, yaitu kawasan timur (Benua Australia) dan kawasan barat (Benua Asia).
Dalam ekspedisinya ke Indonesia, Alfred R. Wallace (1856) menemukan perbedaan hewan di beberapa daerah di Indonesia. Jenis burung yang ada di Bali tidak dijumpai di Lombok, dan sebaliknya. Hewan yang terdapat di Sumatera, jawa, Bali, dan Kalimantan mirip dengah jenis hewan di daerah geografis Oriental (Asia), sehingga Wallace membuat garis pembatas yang dikenal dengan garis wallace yang memisahkan daerah oriental dengan daerah Australian (meliputi Papua, Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara).
Ahli zoology Jerman, Max Weber menjumpai hewan di daerah Sulawesi mirip dengah hewan di daerah Oriental dan Australian (merupakan peralihan), sehingga membuat garis pembatas yang dikenal garis weber yang membentang daerah Sulawesi ke selatan hingga kepulauan Aru.
Di Indonesia terdapat hewan dan tumbuhan endemik. Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia artinya hewan dan tumbuhan itu haya ada di Indonesia, tidak terdapat di negara lain.
Hewan endemik misalnya harimau jawa, harimau bali (sudah punah), jalak bali putih di Bali, badak bercula satu di Ujung Kulon, biturong, monyet Presbytis thomasi, tarsius, kukang, maleo hanya di Sulawesi, komodo di Pulau Komodo dan sekitarnya. Tumbuhan yang endemik terutama dari genus Rafflesia arnoldii (endemik di Sumatera Barat, Bengkulu, dan Aceh), R. borneensis (Kalimantan), R. ciliata(Kalimantan Timur), R. horsfilldii (Jawa), R. patma (Nusa Kambangan dan Pangandaran), R. rochussenii (Jawa Barat), dan R. contleyi (Sumatera bagian timur).
Indonesia kaya akan ragam seni budaya maka sudah selayaknya bagi bangsa dan masyarakat negeri ini untuk melestarikan dan menjaga ragam seni budaya yang ada di Indonesia ini. Jadi tidak mustahil jika banyak hasil cipta rasa dan karya dalam berbagai adat dan ragam seni budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ini dengan 34 Macam Suku dan Etnis yang Ada di Indonesia dan selalu dilirik oleh bangsa lain. Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional, Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dengan bermacam suku dan ras menjadikan Indonesia sangat beragam namun tetap satu dan menganut BINEKA TUNGGAL IKA , menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Masyarakat adalah "sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama" atau sekelompok individu yang memiliki kepentingan bersama dan memiliki budaya serta lembaga yang khas. Masyarakat juga bisa dipahami sebagai sekelompok orang yang terorganisasi karena memiliki tujuan bersama, sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Wujud Kebudayaan Indonesia
Adapun wujud dari kebudayaan nasional Negara Indonesia, yaitu :
a. Negara kesatuan
b. Ekonomi nasional
c. Hukum nasional
d. Bahasa nasional
Wujud Kebudayaan Daerah
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut adalah wujud-wujud dari kebudayaan daerah, yaitu :
a. Rumah Adat
1. Provinsi DI Aceh
Rumah adat Aceh berbentuk panggung. Mempunyai 3 serambi yaitu Seuramue Keu ( Serambi depan ), Rumah Inong ( serambi tengah ) dan Seurarnoe Likot ( serambi belakang ). Selain itu, ada rumah berupa lumnbung padi yang dinamakan Krong Pade atau Berandang.
2. Provinsi Sumatera Utara
Rumah adat Sumatera Utara adalah Jahu Balon, sebuah rumah pertemuan keluarga besar. Berbentuk panggung dan ruang atas untuk tempat tinggal. Pada ruang ini tak ada kamar-kamar dan biasanya 8 keluarga tinggal bersama-sama. Tempat tidur lebih tinggi daripada dapur.
3. Provinsi Sumatera Barat
Rumah adat untuk tempat tinggal di Sumatera Barat adalah Rumah Gadang. Rumah tersebut dapat dikenali dari tonjalan atapnya yang mencuat ke atas yang bermakna menjurus kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tonjolan itu dinamakan gojong yang banyaknya 4-7 buah.
4. Provinsi Riau
Rumah adat di daerah Riau bernama Selaso Jatuh Kembar. Ruangan rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk tempat tidur. Rumah adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat .
5. Provinsi Sumatera Selatan
Rumah adatnya adalah Rumah Limas.
6. Provinsi Jawa
Rumah adatnya adalah Joglo.
7. Papua
Rumah adatnya adalah Honai.
8. Provinsi Sulawesi Selatan
Rumah adatnya adalah Tongkonan (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone), Balla Lompoa (Makassar Gowa).
9. Sulawesi Tenggara
Rumah adatnya adalah Istana buton.
10. Sulawesi Utara
Rumah adatnya adalah Rumah Panggung.
11. Kalimantan Tengah
Rumah adatnya adalah Rumah Betang.
12. Provinsi Kalimantan Barat
Model rumah adat Kalimantan Barat berbentuk panggung. Bagian kolongnya tidak dipergunakan, karena tanahnya berawa-rawa. Pada kiri kanan rumah terdapat kamar-kamar dan ditengahnya merupakan ruang upacara dan pertenunan.
13. Provinsi Kalimantan Selatan
Rumah adatnya adalah Rumah Bubungan Tinggi. Bagian depan rumah berfungsi sebagai teras yang dinamakan Pelataran. Rumah ini merupakan rumah panggung dan dibawahnya untuk menyimpan padi dan sebagainya.
14. Provinsi Kalimantan Timur
Rumah adatnya adalah Rumah Lamin. Rumah itu berbentuk panggung setinggi 3 meter dan dihuni oleh 25 – 30 kepala keluarga. Halamnan rumah dihiasi oleh patung-patung Blontang, yang menggambarkan dewa-dewa sebagai penjaga rumah atau kampung.
15. Nusa Tenggara Timur
Rumah adatnya adalah Lopo.
16. Maluku
Rumah adatnya adalah Balieu (dari bahasa Portugis).
b. Tarian
Berikut adalah tarian-tarian yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jawa: Bedaya, Kuda Lumping, Reog.
2. Bali: Kecak, Barong/ Barongan, Pendet.
3. Maluku: Cakalele, Orlapei, Katreji
4. Aceh: Saman, Seudati.
5. Minangkabau: Tari Piring, Tari Payung, Tari Indang, Tari Randai, Tari Lilin
6. Betawi: Yapong
7. Sunda: Jaipong, Reog, Tari Topeng
8. Timor NTT: Likurai, Bidu, Tebe, Bonet, Pado'a, Rokatenda, Caci
9. Batak Toba & Suku Simalungun: Tortor
10. Sulawesi Selatan: Tari Pakkarena, Tarian Anging Mamiri, Tari Padduppa, Tari 4 Etnis
11. Pesisir Sibolga/Tapteng: Tari Sapu Tangan , Tari Adok , Tari Anak , Tari Pahlawan , Tari Lagu Duo , Tari Perak , Tari Payung .
12. Riau : ( Persembahan, Zapin, Rentak bulian, Serampang dua Belas )
13. lampung : ( bedana, sembah, tayuhan, sigegh, labu kayu )
c. Lagu
Berikut ini adalah beberapa lagu-lagu di daerah Indoneia, yaitu :
1. Jakarta: Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung.
2. Maluku : Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama
3. Melayu : Soleram, Tanjung Katung
4. Minangkabau : Kampuang nan Jauh di Mato, Kambanglah Bungo, Indang Sungai Garinggiang
5. Aceh : Bungong Jeumpa
6. Ampar-Ampar Pisang (Kalimantan Selatan)
7. Anak Kambing Saya (Nusa Tenggara Timur)
8. Oras Loro Malirin, Sonbilo, Tebe Onana, Ofalangga, Do Hawu, Bolelebo, Lewo Ro Piring Sina, Bengu Re Le Kaju, Aku Retang, Gaila Ruma Radha Nusa Tenggara Timur
9. Angin Mamiri (Sulawesi Selatan)
10. Anju Ahu (Sumatera Utara)
11. Apuse (Papua)
12. Ayam Den Lapeh (Sumatera Barat)
13. Barek Solok (Sumatera Barat)
14. Batanghari (Jambi)
14. Bubuy Bulan (Jawa Barat
15. Buka Pintu (Maluku)
16. Bungo Bangso (Sumatera Utara)
17. Bungong Jeumpa (Aceh)
18. Burung Tantina (Maluku)
d. Musik
Berikut adalah beberapa music yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jakarta: Keroncong Tugu
2. Melayu : Hadrah, Makyong, Ronggeng
3. Makassar : Gandrang Bulo, Sinrilik
4. Pesisir Sibolga/Tapteng : Sikambang
5. Makassar: Gandrang Bulo, Sinrilik
6. Pesisir Sibolga/Tapteng: Sikambang
7. Jawa Barat: karawitan
8. Serang Banten [pencak silat]
e. Alat musik
Berikut adalah beberapa alat music yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jawa: Gamelan, Kendang Jawa.
2. Nusa Tenggara Timur: Sasando, Gong dan Tambur, Juk Dawan, Gitar Lio.
3. Gendang Bali
4. Gendang Simalungun
5. Gendang Melayu
6. Gandang Tabuik
7. Sasando
8. Talempong
9. Calempong Kampar
10. Tifa
11. Saluang
12. Rebana
13. Bende
14. Kenong
15. Keroncong
16. Serunai
17. Jidor
18. Suling Lembang
19. Suling Sunda
20. Dermenan
f. Patung
Berikut ini adalah beberapa patung yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jawa: Patung Buto, patung Budha.
2. Bali: Garuda.
3. Irian Jaya: Asmat.
g. Pakaian
Berikut ini adalah beberapa pakaian daerah yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jawa: Batik.
2. Sumatra Utara: Ulos, Suri-suri, Gotong.
3. Sumatra Barat/ Minang: Anak Daro & Marapule.
4. Riau/ Melayu: Baju Kurung Melayu, Kebaya Laboh, Cekak Musang, Teluk Belanga
5. Sumatra Selatan : Songket
6. Lampung: Tapis
7. Kalimantan Selatan : Sasirangan
8. Nusa Tenggara Timur : Tenun Ikat
9. Bugis / Makassar : Baju Bodo dan Jas Tutup, Baju La'bu
10. Papua Timur : Manawou
11. Papua Barat : Ewer
h. Suara
Berikut ini adalah beberapa suara daerah yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jawa: Sinden.
2. Sumatra: Tukang cerita.
3. Talibun: (Sibolga, Sumatera Utara)
4. Gorontalo: (Dikili)
i. Sastra/tulisan
Berikut ini adalah beberapa sastra / tulisan daerah yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jawa: Babad Tanah Jawa, karya-karya Ronggowarsito.
2. Bali: karya tulis di atas Lontar.
3. Sumatra bagian timur (Melayu): Hang Tuah
4. Sulawesi Selatan Naskah Tua Lontara
5. Timor Ai Babelen, Ai Kanoik
j. Makanan
Berikut ini adalah beberapa makanan daerah yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Timor: Jagung Bose, Daging Se'i, Ubi Tumis.
2. Riau : Asam Pedas , Bolu Kemojo , Kue Bangkit , Lempuk Durian, Galopung, Rendang Dodo,Jangko Duyan
3. Sumatera bagian Barat: Sate Padang, Rendang
4. Sumatera bagian Selatan: Pempek Palembang, Celimpungan, Laksan
5. Jakarta: Soto Betawi
6. Jogjakarta: Gudeg
7. Jawa Timur: Rawon, Pecel
8. Gorontalo: Binde Biluhuta
9. Sulawesi Utara: Bubur Manado(Tinutuan)
10. Sulawesi Selatan: Coto Makassar, Pallubasa, Es pisang hijau
Bung Karno pernah mengatakan bahwa Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Seiring dengan perjalanan waktu, 64 tahun sudah kita menghirup kebebasan dan kemerdekan dalam segala hal berkat perjuangan para pendahulu kita yang telah rela mengorbankan segala hal, baik tenaga, harta benda maupun nyawanya.
Dari Aceh, perjuangan Teuku Umar bersama istrinya Cut Nya' Dien dan Panglima Polem dengan gagah berani berjuang mengusir penjajahan Kolonial Belanda. Belanda menyatakan perang terhadap Aceh pada 26 Maret 1873. Sebuah ekspedisi dengan 3.000 serdadu yang dipimpin Mayor Jenderal Köhler dikirimkan pada tahun 1874, namun dikalahkan tentara Aceh, di bawah pimpinan Panglima Polem dan Sultan Machmud Syah, yang telah memodernisasikan senjatanya. Köhler sendiri berhasil dibunuh pada tanggal 10 April 1873.
Ekspedisi kedua di bawah pimpinan Jenderal van Swieten berhasil merebut istana sultan. Ketika Sultan Machmud Syah wafat 26 Januari 1874, digantikan oleh Tuanku Muhammad Dawot yang dinobatkan sebagai Sultan di masjid Indragiri. Pada 13 Oktober 1880, pemerintah kolonial menyatakan bahwa perang telah berakhir. Bagaimanapun, perang dilanjutkan secara gerilya dan perang fi'sabilillah dikobarkan, di mana sistem perang gerilya ini dilangsungkan sampai tahun 1904.
Perang kembali berkobar pada tahun 1883. Pasukan Belanda berusaha membebaskan para pelaut Britania yang sedang ditawan di salah satu wilayah kekuasaan Kesultanan Aceh, dan menyerang kawasan tersebut. Belanda kali ini meminta bantuan para pemimpin setempat, di antaranya Teuku Umar. Teuku Umar diberikan gelar panglima prang besar bahkan menerima dana bantuan Belanda untuk membangun pasukannya. Ternyata dua tahun kemudian Teuku Umar malah menyerang Belanda dengan pasukan baru tersebut. Dalam perang gerilya ini Teuku Umar bersama Panglima Polem dan Sultan terus tanpa pantang mundur. Tetapi pada tahun 1899 ketika terjadi serangan mendadak dari pihak Van Der Dussen di Meulaboh Teuku Umar gugur. Tetapi Cut Nya' Dien istri Teuku Ummar siap tampil menjadi komandan perang gerilya.
Dari Minangkabau kita pasti mengenal Tuanku Imam Bonjol, yang memimpin kaum Paderi saat melawan penjajahan kolonial Belanda. Kaum Paderi adalah kaum yang menentang segala bentuk kemaksiatan seperti judi sabung ayam, minum minuman keras seperti arak, penggunaan madat atau opium dll.
Perang Paderi berlangsung tahun 1821 sampai 1837, dipicu oleh perpecahan antara kaum Paderi dengan kaum Adat pimpinan Datuk Sati yang dibantu Belanda dengan tujuan menghancurkan kaum Paderi yang saat itu dipimpin oleh Datuk Bandaro kemudian diganti Tuanku Imam Bonjol.
Perang melawan Belanda baru berhenti tahun 1838 setelah seluruh bumi Minang dikuasai oleh Belanda dan setahun sebelumnya, pada tahun 1837 Tuanku Imam Bonjol ditangkap.
Sementara di Pulau Jawa, perang melawan penjajahan Belanda terjadi dimana-mana diantaranya adalah Perang Diponegoro yang dipimpin Pangeran Diponegoro yang dibantu Sentot Ali Basyah dan berlangsung tahun 1825 sampai dengan 1830. Perang besar tersebut membuat Belanda kalang kabut, selain menguras keuangan Belanda juga menguras kekuatan pasukan Belanda.Untuk menghadapi Perang Diponegoro, Belanda terpaksa menarik pasukan yang dipakai perang di Sumatera Barat menghadapi Tuanku Imam Bonjol dalam perang Paderi untuk menghadapi Pangeran Diponegoro yang bergerilya dengan gigih. Sebuah gencatan senjata disepakati pada tahun 1825, dan sebagian besar pasukan dari Sumatera Barat dialihkan ke Jawa. Namun, setelah Perang Diponegoro berakhir (1830), kertas perjanjian gencatan senjata itu disobek, dan terjadilah Perang Padri babak kedua.
Di bumi Kalimantan, Sultan Hidayatullah II memimpin Perang Banjar melawan Belanda. Sultan Hidayatullah II berjuang bersama rakyatnya dan dibantu Pangeran Antasari, Demang Lehman, Tumenggung Gamar, Raksapati dan Kiai Puspa Yuda Negara. Namun karena kelicikan Belanda, Pangeran Hidayatullah II akhirnya ditangkap Belanda dan pada tahun 1862 diasingkan ke kota Cianjur.
Itu hanyalah catatan kecil perjuangan rakyat Indonesia dalam menentang kekuasaan penjajahan Hindia Belanda. Masih banyak lagi yang lainnya, seperti perjuangan Sisingamangaraja, Sultan Ageng Tirtayasa dari Kesultanan Banten, Sultan Hasanuddin dari Kerajaan Gowa, Untung Surapati dan lain-lain.
Yang pasti, perjuangan para pendahulu ini diikuti terus sampai jaman kemerdekaan. Perang terus berkecamuk dimana-mana demi memperjuangkan tiap jengkal tanah air dari kekuasaan asing, baik Belanda maupun Jepang. Perlawanan rakyat Indonesia tidak pernah terhenti sedetikpun, tiap lembar nyawa siap dikorbankan untuk mengecap kehidupan bebas alam kemerdekaan.
Bung Karno, Bung Hatta, Panglima Besar Jenderal Sudirman, kemudian para Jenderal yang gugur dalam peristiwa Pemberontakan G 30 S PKI, Bung Tomo, Mohammad Toha, KH Mustopha, I Gusti Ngurah Rai, Oto Iskandardinata, Jenderal AH. Nasution, Supriyadi, Chaerul Saleh, dan masih sangat banyak lagi yang lainnya adalah tokoh-tokoh Pahlawan kita yang rela berjuang sampai titik darah penghabisan.
Bangsa yang besar, adalah bangsa yang menghargai jasa para Pahlawannya. Untuk itu, kita wajib meneruskan perjuangan mereka dengan berbagai cara. Kita isi kemerdekaan ini dengan lebih bermanfaat demi kehidupan rakyat kita agar layak.
Budaya korupsi, budaya nepotisme, dan budaya-budaya lainnya seperti budaya pungutan liar kita basmi sampai keakar-akarnya. Jadikan Bangsa Indonesia sebagai Bangsa besar yang makmur, bangsa yang bermartabat, bangsa yang disegani dan dihormati bangsa lainnya, karena dengan itulah kita bisa berdiri tegak.
MERDEKA!!
Sumber:
https://www.google.com/search?q=keadilan+dalam+relaitas+kehidupan+bernegara&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab#q=penduduk+indonesia
http://nisabumkhairun.blogspot.co.id/2013/10/makalah-kebudayaan-indonesia.html
https://aslam02.wordpress.com/materi/kelas-x-2/keanekaragaman-hayati/keanekaragaman-hayati-di-indonesia/
https://agungidyaa.wordpress.com/keanekaragaman-hayati/
http://indonesiakemarin.blogspot.co.id/2009/02/bangsa-yang-besar-bangsa-yang.html
keadilan dalam realitas kehidupan bernegara - Softskill
keadilan dalam realitas kehidupan bernegara
Pengertian dan Jenis Keadilan
Istilah “keadilan” berasal dari kata “adil” yang berarti : tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak ekpada yang benar, sepatutnya, tidak sewenang-wenang.
Dalam kaitan dengan keadilan, dikenal adanya beberapa macam keadilan. Macam-macam keadilan itu adalah keadilan komulatif (iustia commutativa), keadilan distributif (iustatia distributiva), keadilan vidikatif (iustitia vindicativa) dan ekadilan legal (iustatia legalis).
- Keadilan Komulatif
- Keadilan ditributif
- Keadilan Legal
- Keadilan Vindikatif
- Keadilan Kreatif
- Keadilan Protektif
- Keadilan Sosial
Sikap Adil dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Sebagai warga negara yang baik, kita harus ikut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan jaminan keadilan. Jaminan keadilan bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah. Partisipasi warga negara juga mutlak diperlukan: Partisipasi secara dua arah diperlukan agar jaminan keadilan dapat berjalan dengan efektifj Partisipasi warga negara dalam upaya peningkatan jaminan keadilan dapat dilakukan dengan melakukan cara-cara sebagai berikut:
Menaati setiap peraturan yang berlaku di negara Republik Indonesia.
Menghormati setiap keputusan hukum yang dibuat oleh lembaga peradilan.
Memberikan pengawasan terhadap jalannnya proses-proses hukum yang sedang berlangsung.
Memberi dukungan terhadap pemerintah dalam upaya meningkatkan jaminan keadilan.
Memahami serta menghormati hak dan kewajiban setiap warga negara.
Untuk meminimalisasi terjadinya korupsi dibutuhkan peran aktif masyarakat, di antaranya sebagai berikut:
- Berusaha memahami berbagai aturan yang diterapkan pemerintah pada instansi-instansi tertentu.
- Mau mengikuti prosedur dan mekanisme sesuai dengan aturan yang berlaku dalam mengurus suatu kepentingan di instansi tertentu.
- Jika terdapat kejanggalan dalam penerapan aturan, tanyakan dengan baik dan sopan kepada pejabat atau instansi yang berwenang untuk konfirmasi.
- Bersedia melaporkan atau menginformasikan pelaku korupsi kepada lembaga berwenang, seperti kejaksaan, kepolisian, dan Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) yang disertai dengan bukti-bukti awal yang memadai (tidak fitnah).
- Mau menjadi bagian anggota masyarakat yang memberi contoh dan keteladanan dalam menolak berbagai pemberian yang tidak semestinya.
- Melakukan kampanye preventif (pencegahan) sedini mungkin melalui jalur-jalur pendidikan formal maupun nonformal dengan melaksanakan program seperti pelajar BTP (Bersih, Transparah, Profesional) dan mengadakan lomba poster menolak suap/ korupsi dengan segala bentuknya.
Upaya Mewujudkan Keterbukaan dan Keadilan
Sikap positif terhadap upaya mewujudkan keterbukaan dan jaminan keadilan dapat ditunjukkan dalam berbagai lingkungan kehidupan sehari-hari, seperti di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Adapun bentuk sikap positif tersebut sebagai berikut:
- Dilingkungan Keluarga
Sikap positif terhadap upaya mewujudkan keterbukaan dan jamianan keadilan I di lingkungan keluarga dapat ditunjukkan dalam perilaku sebagai berikut.
Orang tua bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan anak-anaknya.
Orang tua bertanggung jawab untuk mendidik dan menyekolahkan anak- anaknya sehingga menjadikan manusia yang cerdas. Orang tua mendengarkan usul dan pendapat anak. Anak taat dan patuh kepada orang tua. Anak wajib membantu orang tua dalam menjaga ñama baik keluarga. Adanya kesamaan hak mengemukakan pendapat dalam musyawarah keluarga
- Di lingkungan sekolah
Sikap positif terhadap upaya mewujudkan keterbukaan dan jaminan keadilan di lingkungan sekolah dapt ditunjukkan dalam bentuk perilaku sebagai berikut. Para siswa ikut menegakkan tata tertib yang berlaku di sekolah. Pewan guru mendidik dan memberikan pelajaran. Dewan guru memberi peringatan, nasihat, bimbingan, dan arahan kepada siswa. Guru memberikan hak kesempatan kepada peserta didik sesuai dengan hak peserta didik di sekolah. Siswa memerima kritik dan sarán dari teman dalam diskusi kelas. Siswa berani bertanya kepada gurú tentang pelajaran yang belum jelas.
- Di lingkungan masyarakat
Sikap positif terhadap upaya mewujudkan keterbukaan dan jaminan keadilan di lingkungan masyarakat dapat ditunjukkan dalam bentuk perilaku sebagai berikut:
- Warga masyarakat membiasakan diri untuk tunfuk dan menjalankan aturan yang telah dibuat bersama
- Turut serta menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan.
- Menjaga kebersihan lingkungan.
- Membina kerukuan bertetangga secara baik.
- Tidak membeda-bedakan anggota masyarakat dalam segala hal.
- Menjaga nama baik masyarakat.
Pentingnya Keterbukaan dan Keadilan
Penyelenggara negara mempunyai peran penting dalam mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa. Dalam waktu lebih dari 30 tahun masa pemerintahan orde baru penyelenggara negara tidak menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal, sehingga penyelenggaraan negara tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini terjadi karena ada pemusatan kekuasaan, wewenang, dan tanggung jawab kepada presiden. Selain itu masyarakat juga belum sepenuhnya berperan serta dalam menjalankan fungsi kontrol sosial yang efektif terhadap penyelenggaraan negara.
Keterbukaan dan adanya jaminan keadilan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Munculnya sebuah keterbukaan berawal dari adanya sebuah kejujuran di dalam melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara ataupun sebagai pejabat negara.
Dengan adanya keterbukaan dalam proses penyelenggaraan negara akan memberi manfaat ganda, yaitu:
· Mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pemerintahan atau dalam pelaksanaan pembangunan.
· Mendorong masyarakat untuk melakukan kontrol sosial terhadap setiap kebijaksanaan pemerintah sehingga akan terhindar dari KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dalam pemerintahan
Dampak Adanya Keterbukaan dalam Penyelenggaraan Pemerintah
Keterbukaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mempunyai arti bahwa pemerintah mempunyai kemauan dan kejujuran dalam mensosialisasikan kepada publik segala sesuatu kebijakan yang menyangkut masyarakat luas. Dengan adanya keterbukaan dalam berbangsa dan bernegara akan memberikan dampak sebagai berikut:
- Terjalin hubungan yang harmonis antara pemerintah dan rakyat, sehingga tercipta kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan nasional.
- Adanya kontrol sosial yang dilakukan oleh masyarakat sehingga akan meminimalkan berbagai bentuk penyimpangan.
- Masyarakat akan tahu apa yang sedang dan akan dilakukan oleh pemerintah.
- Mendorong partisipasi aktif masyarakat terhadap segala kegiatan/program yang dilakukan pemerintah.
- Terhindar dari kesalapahaman antara rakyat sebagai objek dan subjek pembangunan dengan pemerintah sebagai pelaksana pembangunan.
- Menciptakan kondisi yang memungkinkan bagi masyarakat untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi, membantu dan merumuskan usulan alternatif kepada pemerintah, serta mempersiapkan diri dalam melakukan penolakan suatu kebijakan yang mungkin diambil oleh pemerintah.
Keterbukaan dan jaminan keadilan dalam pembukaan UUD 1945
· Pada pembukaan UUD 1945 alinea ke -1 menyatakan “bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu perikemanusiaan dan perikeadilan kata perikeadilan menunjukkan bahwa bangsa Indonesia menghendaki kehidupan yang menjunjung tinggi keadilan, mereka dari segala ketidakadilan dan segala sesuatu yang tidak adil termasuk penjajahan harus dihapuskan
· Pembukaan UUD 1945 alinea ke-2 menyatakan dan perjuangan pergerakan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia…….yang merdeka bersatu berdaulat adil dan makmur “. Kata “keadilan” dalam kalimat tersebut menunujukkan kemerdekaan untuk mewujudkan keadilan
· Pembukaan UUD 1945, alinea ke -4 merumuskan tentang tujuan Negara dan dasar Negara sebagai berikut:
· 1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
· 2) Memajukan kesejahteraan umum
· 3) Mencerdaskan kehidupan bangsa
· 4) Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
Terciptanya suatu keadilan merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh sebuah bangsa termasuk bangsa Indonesia. Keadilan yang hendak dicapai oleh bangsa Indonesia bukan keadilan yang diperuntukkan oleh sekelompok orang saja atau penguasa, namun keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan yang menjadi dambaan seluruh umat manusia diharapkan mampu memberi jaminan keadilan bagi seluruh warga negara. Jaminan keadilan yang diberikan oleh pemerintah berupa dasar negara, undang-undang dasar, dan peraturan perundang-undangan.
Seperti jaminan keadilan yang terkandung dalam Pancasila sila ke-5, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Berpedoman pada sila tersebut, bangsa Indonesia ingin mewujudkan keadilan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia di seluruh wilayah Nusantara. Keadilan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia bukan hanya pada bidang tertentu saja, akan tetapi seluruh bidang yang meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya, serta pertahanan dan keamanan. Keadilan sosial dapat diwujudkan melalui pembangunan di segala bidang. Keadilan akan tampak apabila hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Artinya bahwa pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah harus dapat dirasakan hasilnya oleh seluruh masyarakat Indonesia dan mampu menjamin kesejahteraan bersama sesuai dengan tujuan nasional bangsa Indonesia.
Terwujudnya keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Karena dengan adanya keadilan, seluruh masyarakat dapat merasa sama sebagai satu bangsa dan satu negara. Semua masyarakat diperlakukan sama, baik sebagai makhluk pribadi maupun makhluk sosial dalam satu wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian, masalah ketidakadilan yang membawa perpecahan bangsa akan dapat dihindarkan.
Di masa sekarang, masalah ketidakadilan yang sangat jelas adalah kemiskinan dan ketergantungan struktural yang terwujud dalam struktur proses politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Permasalahan tersebut dapat memunculkan masalah disintegrasi bangsa. Hal tersebut tampak dengan munculnya gerakan separatis yang memiliki tujuan memisahkan diri dari NKRI. Contohnya adalah Gerakan Separatis Papua yang ingin memisahkan diri dari wilayah Indonesia. Mereka ingin mendirikan negara yang merdeka dan berdaulat penuh. Pengikut gerakan separatis ini merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintah Indonesia. Mereka menganggap pemerintah Indonesia mengeruk kekayaan rakyat Papua yang dipusatkan di Jakarta. Oleh karena itu, perlu diupayakan terciptanya keadilan yang merata di seluruh wilayah tanah air Indonesia untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Pemerintah mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan keadilan sesuai dengan tujuan negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.. Tujuan tersebut mengandung makna bahwa pemerintah memiliki kewajiban melindungi seluruh rakyat dan memberi rasa keadilan sebagai dasar pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.
Dengan adanya keikutsertaan masyarakat untuk menentukan dan memberi pengawasan kepada pemerintah dalam penentuan dan pelaksanaan kebijaksanaan yang menjadi kesepakatan bersama rakyat dan pemeqrintah, upaya peningkatan jaminan keadilan dapat terwujud.
Sumber :
http://pknpedia.blogspot.co.id/2016/09/keterbukaan-dan-keadilan-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara.html
https://alyoga562.wordpress.com/2017/01/03/keterbukaan-dan-keadilan-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/
https://sahrulparawie.wordpress.com/2016/10/25/keterbukaan-dan-keadilan-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/
https://sahrulparawie.wordpress.com/2016/10/25/keterbukaan-dan-keadilan-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/
http://top-studies.blogspot.co.id/2015/05/keterbukaan-dan-keadilan-dalam.html
Langganan:
Postingan (Atom)